Yani Nuraeni, S.Pd.,M.M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SERPIHAN BUTIR KERAMIK

SERPIHAN BUTIR KERAMIK

Edisi: TALAK

Eps.27

Oleh:

Yani Nuraeni

#Hari ke 32#

#Tantangan Gurusiana 32#

Minggu pagi nan mendung, nampak matahari bersembunyi di balik awan. Seperti kebiasaannya setiap hari pada pagi hari, Ia memasak. Pagi ini, Aisah memasak gulai cumi kesukaan Yopi. Aisah berharap Yopi berubah pikiran, dan menata kembali rumah tangga mereka yang baru berumur jagung.

Tepat pukul 07.30, Yopi tiba di rumah Aisah. Aisah pun bergegas membukakan pintu, menyambut Yopi dengan mengulurkan tangannya ke tangan Yopi. Ada perasaan was-was di dalam hati Aisah akan tidak disambutnya uluran tangan Aisah. Diluar dugaan Yopi membalas uluran tangan Aisah.

Yopi duduk di atas kursi, lalu Aisah membukakan sepatu dan kaos kaki Yopi. Aisah begitu tulus melayani Yopi, sekalipun ia berulang kali mendapat perlakuan kasar dari Yopi. Bukan karena cinta mati Aisah terhadap Yopi, tetapi karena Aisah ingin tetap mempertahankan rumah tangganya yang baru seumur jagung. Aisah melumatkan semua peristiwa yang dialaminya.

Aisah menyajikan masakan gulai cumi di hadapan Yopi, Yopi pun melahap masakan gulai cumi hingga tak bersisa.

Aisah melihat Yopi menikmati masakannya, maka Aisah berpikir bahwa Yopi telah berubah baik terhadapnya sehingga Aisah memberanikan diri untuk menyampaikan pesan mertuanya, Umi.

"Pah, semalam umi telp mau mengajakku ke rumah adikmu Budi ke kota keramik. Aku menyanggupi tetapi umi bilang, aku hari Minggu saja perginya bersamamu Pah. Aku mau ganti pakaian ya Pah, aku ingin pergi ke rumah adikmu, Budi. sudah lama aku tak bertemu dengan Umi dan keluarga besar alm Bapak H. Endang",ucap Aisah setengah bahagia karena ia bakalan bertemu dengan ibu mertua, dan ipar-iparnya.

Tetapi diluar dugaan Aisah balasan Yopi sangat tidak diharapkan.

"Apa??!, kamu ingin ikut dengan aku berkumpul dengan keluarga besarku?. aku sudah tak ingin memboncengkan kamu lagi untuk pergi berdua dengan motorku ke kota keramik. Kamu bukan lagi anggota keluarga besar alm bapak Haji Endang. Aku sudah menceraikan kamu dengan talakku..talak tiga!! ", tiga jati tangan kiri Yopi ditunjukkan ke arah wajah Aisah yang duduk di kursi jati berhadapan dengan Yopi.

Aisah menjawab dengan nada suara bergetar, " Salah aku apa, Yop?, Aku tidak menerima talakmu, lagi pula tidak ada saksi saat talak diucapkan. Aku pikir kau melahap habis masakanku, kau berubah pikiran kembali kita bersatu berumah tangga".

BERSAMBUNG

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang apik bu...

14 Jul
Balas

Menarik ceritanya bu, ditunggu lanjutannya

14 Jul
Balas

ditunggu kelanjutannya....

15 Jul
Balas



search

New Post